TIPS MEMEGANG KAMERA DSLR
 Dari gambar di samping dapat dilihat tangan kiri memegang kamera, sambil jari-jari memegang grip zoom lensa.tangan kanan memegang bagian shutter kamera,disini tangan kanan berfungsi untuk mengatur setting kamera.kedua siku menekan tubuh,posisi ini berfungsi agar kamera tidak banyak goyang,karena ada tumpuan di badan kita.pastikan memegang kamera memandu mata kita pada obyek yang akan di ambil.   Cara diatas juga benar cara diatas akan lebih memudahkan untuk memprtahankan kamera dari getaran tubuh kita,kita boleh sesekali menggunakan posisi ini untuk menggambil gambar yang menggunakan shutter speed lambat,seperti foto landscape,karena dengan posisi ini kamera akan lebih stabil.   Cara memegang kamera yang salah  Dari gambar di atas kita bisa melihat teknik memegang kamera yang salah,dimana dengan posisi itu kamera kita akan rawan sekali terkena goncangan sewhingga susah untuk mendapatkan hasil gambar yang tajam.jangan lupa gantung kamera kita dileher,disini fungsi strap kamera untuk menahan kamera saat terlepas dari tangan kita.   Cara memegang kamera secara vertikal Untuk menghasilkan gambar kita tidak monoton memegang kamera secara hotisontal, suatau saat kita pasti memegang kamera secara vertikal untuk memberikan efek lain pada hasil foto kita, selain itu teknik memegang seperti ini biasa digunakan untuk foto potrait. Dibawah ini adalah gambar memegang kamera yang benar dan yang salah   Di gambar sebelah kanan fotografer memegang kamera dengan tumpuan kedua sikunya pada tubuhnya disini.dengan posisi ini kamera akan lebih stabil. Dengan tangan kiri memegang lensa dan jari2 pada ulir lensa, tangan kanan memegang shutter dan untuk setting kamera. Pada gambar sebelah kiri,ini slah satu teknik memegang kamera yang kurang benar,dimana tumpuan kamera hanya pada tangan kiri saja,kesalahan ini sering sekali kita lakukan,sehingga susah menghasilkan gambar yang tajam.saya sendiri dulu seting melakukan kesalahan ini karena lebih nyaman seperti ini,tapi sekarang ini lebih mudah karena saya sudah memasang baterai grip,sehingga posisi seperti itu jarang saya gunakan. Posisi kaki    Dilihat dari gambar di atas kaki kiri di depan kaki kanan,kuda-kuda ini(cie kayak mau silat) berfungsi agar kita tidak mudah jatuh dan tentu saja untuk menjaga kestabilan kamera.jangan sesekali memposisikan kaki seperti gambar sebelah kirio,karena sengan posisi itu tubuh kita akan mudah sekali goyang   Cara memegang kamera SLR saat kita mengambil pada posisi rendah atau jongkok   Gambar diatas memperlihatkan cara memegang kamera disaat posisi rendah.perhatikan dengan seksama,dari 3 gambar diatas, tumbuan tanagn selalu ada pada kaki,tentu saja tumpuan itu berguna untuk mempertahankan kstabilan kamera.  Dapat dilihat pada kedua gambar diatas.posisi tumpuan tangan.pada gambar sebelah kanan,menunjukkan tumpuan tangan ada di kaki,sedang gambar yang satu lagi.kaki di luruskan sehingga tidak ada tumpuan pada tangan kita. Gunakan benda benda skitar kita untuk menambah kestabilan memegang kamera. Banyak benda yang bisa gunakan sebagai tumpuan,bisa dinding,mobil,pohon,tiang listrik,apa saja yang bisa membantu kstabilan kamera.        Cara memegang kamera saat sedang tiarap Tentunya kita tau untuk menghasilkan gambar tidak melulu mengambil dari angel yang sama,kita perlu mengambil dari beberapa angel untuk menghasilkan gambar yang bagus.kadang kala kita perlu tiarap di lantai.nah untuk memegang kamera saat tiarappun dibutuhkan tukpuan yang kuat pada tangan untuk menjaga kestabilan kamera.     Dapat kita lihat,untuk mempertahankan kestabilan kamera kita harus menggunakan siku,jangan menggunakan badan kita sebagai tumpuan,karena akan mudah goyang.


100 Tips Fotografi Singkat Dari Fotografer Pro

Erick kim 1
Beberapa waktu lalu belfot nyangkut ke sebuah blog dan menemukan artikel ini. Ditulis oleh fotografer dan pengajar workshop street photography, Eric Kim. Artikelnya mengenai 100 tips fotografi yang sedikit banyak akan berguna. Mungkin ada satu, dua atau beberapa poin yang secara pribadi kita tidak setuju, namun mayoritas tips ini bagus. Dan ingat, tips-tips ini datang dari street photographer ya…. Silahkan:

100 Tips Fotografi

  1. Hanya karena memiliki kamera mahal, bukan berarti mereka adalah fotografer yang bagus
  2. Selalu memotret dalam format RAW. Selalu
  3. Lensa prime membantumu menjadi fotografer yang lebih baik
  4. Mengedit foto juga merupakan seni tersendiri
  5. Rule of thirds berguna untuk 99% skenario
  6. Fotografi makro bukan untuk semua orang
  7. Filter UV berguna seperti halnya lens cap
  8. Pergilah keluar dan memotretlah daripada menghabiskan waktu berjam-jam di forum fotografi online
  9. Abadikan keindahan dalam hal-hal simpel dan kamu akan memiliki foto pemenang
  10. Film tidak lebih baik daripada digital
  11. Digital juga tidak lebih baik daripada film
  12. Tidak ada “magic” dalam kamera atau lensa
  13. Lensa yang lebih baik tidak otomatis menghasilkan foto yang lebih baik
  14. Kurangi waktu mengamati karya foto orang lain dan perbanyak waktu untuk memotret
  15. Jangan bawa kamera DSLR kesebuah pesta (lihat nomor 31 – Red)
  16. Menjadi fotografer itu seksi (Masa sih? – Red)
  17. Mengubah foto menjadi black & white tidak lantas membuat sebuah foto menjadi lebih artistik
  18. Orang akan selalu mendiskreditkan karyamu kalau kamu bilang fotomu sudah di photoshop. Lebih baik katakan pada mereka, fotomu sudah di proses di kamar gelap
  19. Tidak perlu semuanya harus di potret
  20. Paling tidak kamu harus memiliki 2 copy foto sebagai backup
  21. Buang neckstrap (tali kamera yang dililit ke leher) dan gunakan handstrap (dililit di tangan)
  22. Mendekatlah saat memotret, biasanya hasilnya lebih bagus
  23. Jadilah bagian dari adegan sambil memotret, jangan jadi tukang intip
  24. Kurangi kekhawatiran mengenai aspek teknis memotret dan perbanyak perhatian mengenai komposisi foto
  25. Memotret sambil rebah seringkali hasilnya lebih baik
  26. Tutupi merk yang ada dikamera dengan selotip hitam – itu akan mengurangi perhatian kearahmu
  27. Underexpose foto sebanyak 2/3 stop saat memotret di siang bolong
  28. Makin banyak memotret, makin oke hasilnya
  29. Jangan takut memotret beberapa foto ditempat yang sama dengan exposure, sudut dan aperture yang berbeda
  30. Perlihatkan hanya foto terbaikmu
  31. Kamera saku tetaplah sebuah kamera
  32. Bergabunglah dengan forum fotografi online
  33. Kritisilah karya foto orang lain
  34. Berpikirlah sebelum memotret
  35. Foto yang bagus tidak butuh penjelasan
  36. Alkohol dan fotografi itu bukan sahabat
  37. Jadikan fotografer lain sebagai inspirasi tapi jangan pernah memujanya
  38. Grain itu indah
  39. Ganti tas kamera backpack (ransel) dan belilah tas kamera messenger. Kamu lebih mudah mengakses peralatan fotografimu
  40. Kesederhanaan adalah kunci
  41. Definisi fotografi adalah “melukis dengan cahaya“. Manfaatkan cahaya sesuai seleramu
  42. Cari gaya fotografimu dan teguhlah
  43. Punya monitor kedua (dual display – red) adalah hal terbaik dalam memproses foto
  44. Silver EFEX Pro adalah konverter black & white terbaik
  45. Bawa kameramu kemanapun
  46. Jangan pernah biarkan fotografi menghalangimu untuk menikmati hidup
  47. Kamera jangan hanya dielus-elus. Gunakan sampai membekas
  48. Ambil foto tanpa manipulasi (straight photo)
  49. Memotretlah dengan percaya diri
  50. Fotografi dan jukstaposisi adalah sahabat terbaik
  51. Cetaklah fotomu besar-besar. Mereka akan membuatmu bahagia
  52. Berikan fotomu pada teman-temanmu
  53. Berikan juga ke orang asing
  54. Jangan lupa membingkainya
  55. Ngeprint foto di Costco (ganti dengan jasa print foto langgananan anda – red) itu murah kok
  56. Keluarlah dan memotretlah dengan teman-temanmu
  57. Bergabunglah dengan klub foto atau buat klub foto baru
  58. Foto adalah hadiah yang indah
  59. Memotret orang asing itu menantang dan mengasyikkan
  60. Candid lebih baik daripada pose
  61. Natural light adalah cahaya terbaik
  62. Lensa 35mm (dalam kamera full frame, 23mm dalam kamera crop) adalah lensa terbaik untuk jalan-jalan
  63. Jangan takut menaikkan ISO saat diperlukan
  64. Tidak perlu membawa tripod kemana-kemana (bah, saya bahkan tak punya tripod)
  65. Selalu lebih baik meng-underexpose daripada overexpose
  66. Memotret gelandangan agar terlihat “nyeni” adalah eksploitasi
  67. Kamu akan menemukan kesempatan foto terbaik dalam situasi yang kelihatannya tidak mungkin
  68. Foto akan selalu lebih menarik saat ada elemen manusia didalamnya
  69. Kamu tidak akan bisa mem-photoshop foto yang jelek menjadi bagus
  70. Saat ini, semua orang adalah fotografer
  71. Tidak perlu terbang ke Paris untuk mendapatkan foto terbaik, kesempatan foto terbaik ada di halaman belakang rumahmu
  72. Orang yang memegang kamera DSLR dan saat memotret portrait grip kameranya mengarah kebawah terlihat seperti orang bodoh
  73. Kamera adalah alat, bukan mainan
  74. dilihat dari komposisi, fotografi dan lukisan tidak banyak bedanya
  75. Fotografi bukanlah hobi, itu adalah gaya hidup
  76. Buatlah foto, jangan buat alasan
  77. Jadilah original dalam fotografi. Jangan mengkopi gaya orang lain
  78. Foto terbaik bercerita sehingga membuat yang melihat penasaran
  79. Semua kamera yang warnanya tidak hitam terlalu menarik perhatian
  80. Semakin banyak peralatan yang kamu bawa, makin kamu tidak enjoy
  81. Foto self-portrait yang baik itu tampaknya mudah padahal lebih sulit dibuat
  82. Tertawa selalu bisa mengeluarkan karakter asli seseorang saat difoto
  83. Jangan terlihat mencurigakan saat memotret – membaurlah dengan lingkungan
  84. Fotografi landscape bisa terlihat tumpul setelah sementara waktu
  85. Bersenang-senanglah saat memotret
  86. Bersikaplah dengan penuh hormat saat memotret orang atau tempat
  87. Jangan pernah menghapus foto
  88. Saat memotret candid seseorang di jalanan, lebih mudah menggunakan lensa lebar daripada tele
  89. Travel dan fotografi adalah pasangan sempurna
  90. Pelajari bagaimana cara membaca histogram
  91. Foto dengan noise itu lebih baik daripada foto yang blur
  92. Jangan takut memotret dalam hujan
  93. Pelajari bagaimana cara menikmati moment, daripada berusaha mati-matian membuat foto sempurna tentang moment tersebut
  94. Jangan pernah memotret saat perutmu kosong
  95. Kamu akan banyak menemukan dirimu sendiri melalui fotografi
  96. Jangan pernah menyembunyikan pengetahuanmua tentang fotografi – bagilah dengan dunia
  97. Jangan pernah berhenti memotret
  98. Fotografi itu lebih dari sekedar membuat foto, dia adalah filosofi hidup
  99. Tangkaplah decisive moment
  100. Buat daftar tipsmu sendiri

100 Tips Fotografi Singkat Dari Fotografer Pro


Erick kim 1
Beberapa waktu lalu belfot nyangkut ke sebuah blog dan menemukan artikel ini. Ditulis oleh fotografer dan pengajar workshop street photography, Eric Kim. Artikelnya mengenai 100 tips fotografi yang sedikit banyak akan berguna. Mungkin ada satu, dua atau beberapa poin yang secara pribadi kita tidak setuju, namun mayoritas tips ini bagus. Dan ingat, tips-tips ini datang dari street photographer ya…. Silahkan:

100 Tips Fotografi

  1. Hanya karena memiliki kamera mahal, bukan berarti mereka adalah fotografer yang bagus
  2. Selalu memotret dalam format RAW. Selalu
  3. Lensa prime membantumu menjadi fotografer yang lebih baik
  4. Mengedit foto juga merupakan seni tersendiri
  5. Rule of thirds berguna untuk 99% skenario
  6. Fotografi makro bukan untuk semua orang
  7. Filter UV berguna seperti halnya lens cap
  8. Pergilah keluar dan memotretlah daripada menghabiskan waktu berjam-jam di forum fotografi online
  9. Abadikan keindahan dalam hal-hal simpel dan kamu akan memiliki foto pemenang
  10. Film tidak lebih baik daripada digital
  11. Digital juga tidak lebih baik daripada film
  12. Tidak ada “magic” dalam kamera atau lensa
  13. Lensa yang lebih baik tidak otomatis menghasilkan foto yang lebih baik
  14. Kurangi waktu mengamati karya foto orang lain dan perbanyak waktu untuk memotret
  15. Jangan bawa kamera DSLR kesebuah pesta (lihat nomor 31 – Red)
  16. Menjadi fotografer itu seksi (Masa sih? – Red)
  17. Mengubah foto menjadi black & white tidak lantas membuat sebuah foto menjadi lebih artistik
  18. Orang akan selalu mendiskreditkan karyamu kalau kamu bilang fotomu sudah di photoshop. Lebih baik katakan pada mereka, fotomu sudah di proses di kamar gelap
  19. Tidak perlu semuanya harus di potret
  20. Paling tidak kamu harus memiliki 2 copy foto sebagai backup
  21. Buang neckstrap (tali kamera yang dililit ke leher) dan gunakan handstrap (dililit di tangan)
  22. Mendekatlah saat memotret, biasanya hasilnya lebih bagus
  23. Jadilah bagian dari adegan sambil memotret, jangan jadi tukang intip
  24. Kurangi kekhawatiran mengenai aspek teknis memotret dan perbanyak perhatian mengenai komposisi foto
  25. Memotret sambil rebah seringkali hasilnya lebih baik
  26. Tutupi merk yang ada dikamera dengan selotip hitam – itu akan mengurangi perhatian kearahmu
  27. Underexpose foto sebanyak 2/3 stop saat memotret di siang bolong
  28. Makin banyak memotret, makin oke hasilnya
  29. Jangan takut memotret beberapa foto ditempat yang sama dengan exposure, sudut dan aperture yang berbeda
  30. Perlihatkan hanya foto terbaikmu
  31. Kamera saku tetaplah sebuah kamera
  32. Bergabunglah dengan forum fotografi online
  33. Kritisilah karya foto orang lain
  34. Berpikirlah sebelum memotret
  35. Foto yang bagus tidak butuh penjelasan
  36. Alkohol dan fotografi itu bukan sahabat
  37. Jadikan fotografer lain sebagai inspirasi tapi jangan pernah memujanya
  38. Grain itu indah
  39. Ganti tas kamera backpack (ransel) dan belilah tas kamera messenger. Kamu lebih mudah mengakses peralatan fotografimu
  40. Kesederhanaan adalah kunci
  41. Definisi fotografi adalah “melukis dengan cahaya“. Manfaatkan cahaya sesuai seleramu
  42. Cari gaya fotografimu dan teguhlah
  43. Punya monitor kedua (dual display – red) adalah hal terbaik dalam memproses foto
  44. Silver EFEX Pro adalah konverter black & white terbaik
  45. Bawa kameramu kemanapun
  46. Jangan pernah biarkan fotografi menghalangimu untuk menikmati hidup
  47. Kamera jangan hanya dielus-elus. Gunakan sampai membekas
  48. Ambil foto tanpa manipulasi (straight photo)
  49. Memotretlah dengan percaya diri
  50. Fotografi dan jukstaposisi adalah sahabat terbaik
  51. Cetaklah fotomu besar-besar. Mereka akan membuatmu bahagia
  52. Berikan fotomu pada teman-temanmu
  53. Berikan juga ke orang asing
  54. Jangan lupa membingkainya
  55. Ngeprint foto di Costco (ganti dengan jasa print foto langgananan anda – red) itu murah kok
  56. Keluarlah dan memotretlah dengan teman-temanmu
  57. Bergabunglah dengan klub foto atau buat klub foto baru
  58. Foto adalah hadiah yang indah
  59. Memotret orang asing itu menantang dan mengasyikkan
  60. Candid lebih baik daripada pose
  61. Natural light adalah cahaya terbaik
  62. Lensa 35mm (dalam kamera full frame, 23mm dalam kamera crop) adalah lensa terbaik untuk jalan-jalan
  63. Jangan takut menaikkan ISO saat diperlukan
  64. Tidak perlu membawa tripod kemana-kemana (bah, saya bahkan tak punya tripod)
  65. Selalu lebih baik meng-underexpose daripada overexpose
  66. Memotret gelandangan agar terlihat “nyeni” adalah eksploitasi
  67. Kamu akan menemukan kesempatan foto terbaik dalam situasi yang kelihatannya tidak mungkin
  68. Foto akan selalu lebih menarik saat ada elemen manusia didalamnya
  69. Kamu tidak akan bisa mem-photoshop foto yang jelek menjadi bagus
  70. Saat ini, semua orang adalah fotografer
  71. Tidak perlu terbang ke Paris untuk mendapatkan foto terbaik, kesempatan foto terbaik ada di halaman belakang rumahmu
  72. Orang yang memegang kamera DSLR dan saat memotret portrait grip kameranya mengarah kebawah terlihat seperti orang bodoh
  73. Kamera adalah alat, bukan mainan
  74. dilihat dari komposisi, fotografi dan lukisan tidak banyak bedanya
  75. Fotografi bukanlah hobi, itu adalah gaya hidup
  76. Buatlah foto, jangan buat alasan
  77. Jadilah original dalam fotografi. Jangan mengkopi gaya orang lain
  78. Foto terbaik bercerita sehingga membuat yang melihat penasaran
  79. Semua kamera yang warnanya tidak hitam terlalu menarik perhatian
  80. Semakin banyak peralatan yang kamu bawa, makin kamu tidak enjoy
  81. Foto self-portrait yang baik itu tampaknya mudah padahal lebih sulit dibuat
  82. Tertawa selalu bisa mengeluarkan karakter asli seseorang saat difoto
  83. Jangan terlihat mencurigakan saat memotret – membaurlah dengan lingkungan
  84. Fotografi landscape bisa terlihat tumpul setelah sementara waktu
  85. Bersenang-senanglah saat memotret
  86. Bersikaplah dengan penuh hormat saat memotret orang atau tempat
  87. Jangan pernah menghapus foto
  88. Saat memotret candid seseorang di jalanan, lebih mudah menggunakan lensa lebar daripada tele
  89. Travel dan fotografi adalah pasangan sempurna
  90. Pelajari bagaimana cara membaca histogram
  91. Foto dengan noise itu lebih baik daripada foto yang blur
  92. Jangan takut memotret dalam hujan
  93. Pelajari bagaimana cara menikmati moment, daripada berusaha mati-matian membuat foto sempurna tentang moment tersebut
  94. Jangan pernah memotret saat perutmu kosong
  95. Kamu akan banyak menemukan dirimu sendiri melalui fotografi
  96. Jangan pernah menyembunyikan pengetahuanmua tentang fotografi – bagilah dengan dunia
  97. Jangan pernah berhenti memotret
  98. Fotografi itu lebih dari sekedar membuat foto, dia adalah filosofi hidup
  99. Tangkaplah decisive moment
  100. Buat daftar tipsmu sendiri

6 Tips Membuat Foto Levitasi

Posted: 12/07/2013 16:03
6 Tips Membuat Foto Levitasi
Contoh foto levitasi karya Guntur Raharjo (gunturraharjo.com)
Citizen6, Jakarta: Saat ini di kalangan anak muda Indonesia sedang booming sebuah teknik foto yang dinamakan foto levitasi yang di populerkan oleh komunitas fotografi Levitasi Hore.
Apa itu foto levitasi? foto levitasi adalah teknik fotografi yang membuat seseorang/sesuatu memiliki kesan seolah-olah bisa melayang terbang tanpa menggunakan alat bantu
Nah bagaimana caranya agar seseorang atau sesuatu tersebut terlihat terbang? Secara umum levitasi dilakukan dengan cara melompat, tapi bukan melompat biasa. Berikut adalah 6 tips dasar teknik foto levitasi:
1. Foto Levitasi Berbeda Dengan Foto Jump Shot (Foto Lompat)
Meskipun hampir mirip dan menggunakan teknik yang hampir sama, foto levitasi jika dilakukan dengan benar akan sangat terasa berbeda dengan foto jump shot. Inti dari teknik foto levitasi adalah membuat seseorang terlihat senatural mungkin di udara, jadi seolah-olah orang tersebut melakukan kegiatan di udara yang biasanya dilakukan di darat.
Levitasi merupakan gabungan teknik foto dan konsep foto sehingga semakin kuat Konsep dari sebuah foto dan semakin kuat teknik foto maka semakin kuat juga efek Levitasinya. Konsep foto di sini merupakan perpaduan dari pose tubuh, ekspresi wajah, pakaian atau aksesoris yang dipakai dan Lingkungan Sekitar.
  • Pose Tubuh yang sedang jump shot biasanya bahu terangkat, dada membusung, kaki terlipat sempurna, tangan dan kaki bergerak bebas atau terlihat tidak natural, rambut yang berantakan.
  • Ekspresi wajah yang sedang jumps shot biasanya terlalu ceria, mulut terbuka lebar tanpa makna, terlihat ekspresi sedang usaha melompat (muka tertekuk misalnya).
  • Pakaian/aksesoris yang sedang jump shot biasanya berantakan, aksesorisnya juga seperti tas dan Kalung terlihat tidak natural.
  • Lingkungan sekitar juga sangat mempengaruhi apakah foto ini terlihat lompat atau terlihat terbang? Misalnya di dalam foto ada penampakan kursi atau apapun yg membuat logika kita berpikir orang ini sedang loncat dari atas kursi, maka efek levitasinya akan berkurang.
Untuk teknik foto sendiri sebenarnya sangat sederhana, secara umum hanya mengandalkan speed tinggi (minimal 1/250) dan pengambilan sudut secara low angle (memotret dari bawah) selain itu diperlukan juga cahaya yang cukup terang agar obyek foto tidak nge-blur. Karena sederhana teknik foto levitasi ini hampir dapat diterapkan pada semua jenis kamera termasuk kamera seluler dan kamera saku.


Filosofi foto levitasi adalah anti gravitasi, jadi seolah-olah orang tersebut bisa melayang tanpa usaha seperti Superman. Sehingga jika adegan di foto adalah orang terpental hal itu bukan merupakan levitasi karena dia terbang akibat di dorong (terpental) bukan karena memang bisa terbang karena bisa anti gravitasi.

2. Foto Levitasi Tidak Asal Lompat
Pada contoh foto di tips 1 terlihat pose badan sangat mempengaruhi apakah ini termasuk Levitasi atau termasuk Jump Shot, agar tidak terlihat Jump Shot pose lompatnya pun harus ditentukan dahulu sebelum lompat agar pas di udara tidak terlalu banyak bergerak sehingga membuat anggota tubuh jadi nge-blur. Jadi sebelum lompat kita membayangkan dahulu di foto levitasi tesebut mau ada adegan apa? nanti pose tubuhnya yang akan menyesuaikan.
Secara logika kaki yang terlihat terlalu menekuk atau terlihat pose kurang natural mengesankan orang itu sedang melompat sehingga diperlukan panduan bagaimana menekuk kaki yang benar agar terlihat levitasi.
3. Motretlah Dari Bawah (Low Angle)
Karena teknik foto levitasi umumnya dilakukan dengan cara melompat dan tidak semua orang bisa melompat tinggi, sebaiknya si fotografer memotret dari bawah (low angle) hal ini akan membuat si model tampak terbang tinggi dan juga membuat terlihat pisah dengan permukaan tanah sehingga efek levitasinya akan semakin terasa.
Berikut adalah perbedaan foto levitasi yang dipotret dari atas (high angle) dan dari bawah (low angle), terlihat kalau motretnya dari bawah model tampak terbang tinggi dan pisah dengan permukaan tanah sehingga efek levitasinya semakin terasa.



4. Motretlah Ketika Model Naik Ke Atas
Ada beberapa tahap ketika seseorang melompat, 1) Naik ke atas, 2) Berhenti sejenak di udara ketika titik puncak (hovering) dan 3) Turun ke bawah.
  • Tahap yang paling ideal untuk foto levitasi adalah ketika model naik ke atas, karena pada tahap ini rambut model cenderung rapi, baju pun juga masih terlihat rapi.
  • Ketika model di tahap hovering, rambut dan pakaian akan cenderung menggelembung akibat efek aksi reaksi gravitasi sehingga akan terlihat kurang natural.
  • Ketika model di tahap jatuh ke bawah maka rambut dan pakaian akan berantakan naik ke atas karena ketiup angin sehingga efek levitasinya kurang terasa.
Sebagai pelengkap, agar rambut dan pakaian tidak mudah berantakan, bisa dipakai penjepit kertas untuk menjepit rok atau baju dan menggunakan gel atau hairspray atau pakai topi agar rambut tidak mudah berantakan. 5. Foto Levitasi dengan Rekayasa Digital
Di komunitas Levitasi Hore, diperbolehkan menghasilkan foto levitasi dengan kamera apapun dan dengan cara apapun, salah satunya dengan cara rekayasa digital (Photoshop Trick). Di teknik ini, model berlevitasi tidak dengan melompat, tapi dengan menggunakan alat bantu seperti kursi, meja atau alas lain untuk menopang tubuh sambil berpose seolah-olah sedang levitasi kemudian di komputer alat bantu tersebut di hilangkan dengan software pengolah gambar seperti Photoshop. Karena itulah disebut Photoshoptrick.
Teknik ini sangat berguna untuk beberapa kondisi:
  • Model punya keterbatasan untuk melompat (berat badan berlebih atau sedang cidera kaki)
  • Konsep foto yang terlalu ekstrem sehingga sangat sulit dilakukan jika dengan melompat
  • Faktor keamanan kalau melompat (lantai licin, memakai gaun panjang atau memakai sepatu hak tinggi)
6. Berceritalah!Buatlah foto levitasi yang mempunyai cerita, jadi tidak hanya pose terbang biasa. Semakin bercerita fotonya maka akan semakin menarik fotonya. Pakai juga aksesori yang mendukung cerita tersebut. Contoh foto levitasi yang bercerita misalnya sedang merayu pasangan, sedang kejar-kejaran, sedang membuang sampah dan lain-lain.


Asiknya Levitasi itu bisa dilakukan di mana saja, seperti di WC, pasar, sekolah, rumah, kampus atau kantor. Cobalah levitasi di tempat-tempat itu dengan cerita yang menyesuaikan lokasi. Misalnya sedang belajar klo levitasinya di sekolah.


6 Tips Membuat Foto Levitasi
Contoh foto levitasi karya Guntur Raharjo (gunturraharjo.com)
Citizen6, Jakarta: Saat ini di kalangan anak muda Indonesia sedang booming sebuah teknik foto yang dinamakan foto levitasi yang di populerkan oleh komunitas fotografi Levitasi Hore.

Apa itu foto levitasi? foto levitasi adalah teknik fotografi yang membuat seseorang/sesuatu memiliki kesan seolah-olah bisa melayang terbang tanpa menggunakan alat bantu
Nah bagaimana caranya agar seseorang atau sesuatu tersebut terlihat terbang? Secara umum levitasi dilakukan dengan cara melompat, tapi bukan melompat biasa. Berikut adalah 6 tips dasar teknik foto levitasi:
1. Foto Levitasi Berbeda Dengan Foto Jump Shot (Foto Lompat)
Meskipun hampir mirip dan menggunakan teknik yang hampir sama, foto levitasi jika dilakukan dengan benar akan sangat terasa berbeda dengan foto jump shot. Inti dari teknik foto levitasi adalah membuat seseorang terlihat senatural mungkin di udara, jadi seolah-olah orang tersebut melakukan kegiatan di udara yang biasanya dilakukan di darat.
Levitasi merupakan gabungan teknik foto dan konsep foto sehingga semakin kuat Konsep dari sebuah foto dan semakin kuat teknik foto maka semakin kuat juga efek Levitasinya. Konsep foto di sini merupakan perpaduan dari pose tubuh, ekspresi wajah, pakaian atau aksesoris yang dipakai dan Lingkungan Sekitar.
  • Pose Tubuh yang sedang jump shot biasanya bahu terangkat, dada membusung, kaki terlipat sempurna, tangan dan kaki bergerak bebas atau terlihat tidak natural, rambut yang berantakan.
  • Ekspresi wajah yang sedang jumps shot biasanya terlalu ceria, mulut terbuka lebar tanpa makna, terlihat ekspresi sedang usaha melompat (muka tertekuk misalnya).
  • Pakaian/aksesoris yang sedang jump shot biasanya berantakan, aksesorisnya juga seperti tas dan Kalung terlihat tidak natural.
  • Lingkungan sekitar juga sangat mempengaruhi apakah foto ini terlihat lompat atau terlihat terbang? Misalnya di dalam foto ada penampakan kursi atau apapun yg membuat logika kita berpikir orang ini sedang loncat dari atas kursi, maka efek levitasinya akan berkurang.
Untuk teknik foto sendiri sebenarnya sangat sederhana, secara umum hanya mengandalkan speed tinggi (minimal 1/250) dan pengambilan sudut secara low angle (memotret dari bawah) selain itu diperlukan juga cahaya yang cukup terang agar obyek foto tidak nge-blur. Karena sederhana teknik foto levitasi ini hampir dapat diterapkan pada semua jenis kamera termasuk kamera seluler dan kamera saku.


Filosofi foto levitasi adalah anti gravitasi, jadi seolah-olah orang tersebut bisa melayang tanpa usaha seperti Superman. Sehingga jika adegan di foto adalah orang terpental hal itu bukan merupakan levitasi karena dia terbang akibat di dorong (terpental) bukan karena memang bisa terbang karena bisa anti gravitasi.

2. Foto Levitasi Tidak Asal Lompat
Pada contoh foto di tips 1 terlihat pose badan sangat mempengaruhi apakah ini termasuk Levitasi atau termasuk Jump Shot, agar tidak terlihat Jump Shot pose lompatnya pun harus ditentukan dahulu sebelum lompat agar pas di udara tidak terlalu banyak bergerak sehingga membuat anggota tubuh jadi nge-blur. Jadi sebelum lompat kita membayangkan dahulu di foto levitasi tesebut mau ada adegan apa? nanti pose tubuhnya yang akan menyesuaikan.
Secara logika kaki yang terlihat terlalu menekuk atau terlihat pose kurang natural mengesankan orang itu sedang melompat sehingga diperlukan panduan bagaimana menekuk kaki yang benar agar terlihat levitasi.
3. Motretlah Dari Bawah (Low Angle)
Karena teknik foto levitasi umumnya dilakukan dengan cara melompat dan tidak semua orang bisa melompat tinggi, sebaiknya si fotografer memotret dari bawah (low angle) hal ini akan membuat si model tampak terbang tinggi dan juga membuat terlihat pisah dengan permukaan tanah sehingga efek levitasinya akan semakin terasa.
Berikut adalah perbedaan foto levitasi yang dipotret dari atas (high angle) dan dari bawah (low angle), terlihat kalau motretnya dari bawah model tampak terbang tinggi dan pisah dengan permukaan tanah sehingga efek levitasinya semakin terasa.



4. Motretlah Ketika Model Naik Ke Atas
Ada beberapa tahap ketika seseorang melompat, 1) Naik ke atas, 2) Berhenti sejenak di udara ketika titik puncak (hovering) dan 3) Turun ke bawah.
  • Tahap yang paling ideal untuk foto levitasi adalah ketika model naik ke atas, karena pada tahap ini rambut model cenderung rapi, baju pun juga masih terlihat rapi.
  • Ketika model di tahap hovering, rambut dan pakaian akan cenderung menggelembung akibat efek aksi reaksi gravitasi sehingga akan terlihat kurang natural.
  • Ketika model di tahap jatuh ke bawah maka rambut dan pakaian akan berantakan naik ke atas karena ketiup angin sehingga efek levitasinya kurang terasa.
Sebagai pelengkap, agar rambut dan pakaian tidak mudah berantakan, bisa dipakai penjepit kertas untuk menjepit rok atau baju dan menggunakan gel atau hairspray atau pakai topi agar rambut tidak mudah berantakan. 5. Foto Levitasi dengan Rekayasa Digital
Di komunitas Levitasi Hore, diperbolehkan menghasilkan foto levitasi dengan kamera apapun dan dengan cara apapun, salah satunya dengan cara rekayasa digital (Photoshop Trick). Di teknik ini, model berlevitasi tidak dengan melompat, tapi dengan menggunakan alat bantu seperti kursi, meja atau alas lain untuk menopang tubuh sambil berpose seolah-olah sedang levitasi kemudian di komputer alat bantu tersebut di hilangkan dengan software pengolah gambar seperti Photoshop. Karena itulah disebut Photoshoptrick.
Teknik ini sangat berguna untuk beberapa kondisi:
  • Model punya keterbatasan untuk melompat (berat badan berlebih atau sedang cidera kaki)
  • Konsep foto yang terlalu ekstrem sehingga sangat sulit dilakukan jika dengan melompat
  • Faktor keamanan kalau melompat (lantai licin, memakai gaun panjang atau memakai sepatu hak tinggi)
6. Berceritalah!Buatlah foto levitasi yang mempunyai cerita, jadi tidak hanya pose terbang biasa. Semakin bercerita fotonya maka akan semakin menarik fotonya. Pakai juga aksesori yang mendukung cerita tersebut. Contoh foto levitasi yang bercerita misalnya sedang merayu pasangan, sedang kejar-kejaran, sedang membuang sampah dan lain-lain.


Asiknya Levitasi itu bisa dilakukan di mana saja, seperti di WC, pasar, sekolah, rumah, kampus atau kantor. Cobalah levitasi di tempat-tempat itu dengan cerita yang menyesuaikan lokasi. Misalnya sedang belajar klo levitasinya di sekolah.

6 Tips Membuat Foto Levitasi


6 Tips Membuat Foto Levitasi
Contoh foto levitasi karya Guntur Raharjo (gunturraharjo.com)
Citizen6, Jakarta: Saat ini di kalangan anak muda Indonesia sedang booming sebuah teknik foto yang dinamakan foto levitasi yang di populerkan oleh komunitas fotografi Levitasi Hore.

Apa itu foto levitasi? foto levitasi adalah teknik fotografi yang membuat seseorang/sesuatu memiliki kesan seolah-olah bisa melayang terbang tanpa menggunakan alat bantu
Nah bagaimana caranya agar seseorang atau sesuatu tersebut terlihat terbang? Secara umum levitasi dilakukan dengan cara melompat, tapi bukan melompat biasa. Berikut adalah 6 tips dasar teknik foto levitasi:
1. Foto Levitasi Berbeda Dengan Foto Jump Shot (Foto Lompat)
Meskipun hampir mirip dan menggunakan teknik yang hampir sama, foto levitasi jika dilakukan dengan benar akan sangat terasa berbeda dengan foto jump shot. Inti dari teknik foto levitasi adalah membuat seseorang terlihat senatural mungkin di udara, jadi seolah-olah orang tersebut melakukan kegiatan di udara yang biasanya dilakukan di darat.
Levitasi merupakan gabungan teknik foto dan konsep foto sehingga semakin kuat Konsep dari sebuah foto dan semakin kuat teknik foto maka semakin kuat juga efek Levitasinya. Konsep foto di sini merupakan perpaduan dari pose tubuh, ekspresi wajah, pakaian atau aksesoris yang dipakai dan Lingkungan Sekitar.
  • Pose Tubuh yang sedang jump shot biasanya bahu terangkat, dada membusung, kaki terlipat sempurna, tangan dan kaki bergerak bebas atau terlihat tidak natural, rambut yang berantakan.
  • Ekspresi wajah yang sedang jumps shot biasanya terlalu ceria, mulut terbuka lebar tanpa makna, terlihat ekspresi sedang usaha melompat (muka tertekuk misalnya).
  • Pakaian/aksesoris yang sedang jump shot biasanya berantakan, aksesorisnya juga seperti tas dan Kalung terlihat tidak natural.
  • Lingkungan sekitar juga sangat mempengaruhi apakah foto ini terlihat lompat atau terlihat terbang? Misalnya di dalam foto ada penampakan kursi atau apapun yg membuat logika kita berpikir orang ini sedang loncat dari atas kursi, maka efek levitasinya akan berkurang.
Untuk teknik foto sendiri sebenarnya sangat sederhana, secara umum hanya mengandalkan speed tinggi (minimal 1/250) dan pengambilan sudut secara low angle (memotret dari bawah) selain itu diperlukan juga cahaya yang cukup terang agar obyek foto tidak nge-blur. Karena sederhana teknik foto levitasi ini hampir dapat diterapkan pada semua jenis kamera termasuk kamera seluler dan kamera saku.


Filosofi foto levitasi adalah anti gravitasi, jadi seolah-olah orang tersebut bisa melayang tanpa usaha seperti Superman. Sehingga jika adegan di foto adalah orang terpental hal itu bukan merupakan levitasi karena dia terbang akibat di dorong (terpental) bukan karena memang bisa terbang karena bisa anti gravitasi.

2. Foto Levitasi Tidak Asal Lompat
Pada contoh foto di tips 1 terlihat pose badan sangat mempengaruhi apakah ini termasuk Levitasi atau termasuk Jump Shot, agar tidak terlihat Jump Shot pose lompatnya pun harus ditentukan dahulu sebelum lompat agar pas di udara tidak terlalu banyak bergerak sehingga membuat anggota tubuh jadi nge-blur. Jadi sebelum lompat kita membayangkan dahulu di foto levitasi tesebut mau ada adegan apa? nanti pose tubuhnya yang akan menyesuaikan.
Secara logika kaki yang terlihat terlalu menekuk atau terlihat pose kurang natural mengesankan orang itu sedang melompat sehingga diperlukan panduan bagaimana menekuk kaki yang benar agar terlihat levitasi.
3. Motretlah Dari Bawah (Low Angle)
Karena teknik foto levitasi umumnya dilakukan dengan cara melompat dan tidak semua orang bisa melompat tinggi, sebaiknya si fotografer memotret dari bawah (low angle) hal ini akan membuat si model tampak terbang tinggi dan juga membuat terlihat pisah dengan permukaan tanah sehingga efek levitasinya akan semakin terasa.
Berikut adalah perbedaan foto levitasi yang dipotret dari atas (high angle) dan dari bawah (low angle), terlihat kalau motretnya dari bawah model tampak terbang tinggi dan pisah dengan permukaan tanah sehingga efek levitasinya semakin terasa.



4. Motretlah Ketika Model Naik Ke Atas
Ada beberapa tahap ketika seseorang melompat, 1) Naik ke atas, 2) Berhenti sejenak di udara ketika titik puncak (hovering) dan 3) Turun ke bawah.
  • Tahap yang paling ideal untuk foto levitasi adalah ketika model naik ke atas, karena pada tahap ini rambut model cenderung rapi, baju pun juga masih terlihat rapi.
  • Ketika model di tahap hovering, rambut dan pakaian akan cenderung menggelembung akibat efek aksi reaksi gravitasi sehingga akan terlihat kurang natural.
  • Ketika model di tahap jatuh ke bawah maka rambut dan pakaian akan berantakan naik ke atas karena ketiup angin sehingga efek levitasinya kurang terasa.
Sebagai pelengkap, agar rambut dan pakaian tidak mudah berantakan, bisa dipakai penjepit kertas untuk menjepit rok atau baju dan menggunakan gel atau hairspray atau pakai topi agar rambut tidak mudah berantakan. 5. Foto Levitasi dengan Rekayasa Digital
Di komunitas Levitasi Hore, diperbolehkan menghasilkan foto levitasi dengan kamera apapun dan dengan cara apapun, salah satunya dengan cara rekayasa digital (Photoshop Trick). Di teknik ini, model berlevitasi tidak dengan melompat, tapi dengan menggunakan alat bantu seperti kursi, meja atau alas lain untuk menopang tubuh sambil berpose seolah-olah sedang levitasi kemudian di komputer alat bantu tersebut di hilangkan dengan software pengolah gambar seperti Photoshop. Karena itulah disebut Photoshoptrick.
Teknik ini sangat berguna untuk beberapa kondisi:
  • Model punya keterbatasan untuk melompat (berat badan berlebih atau sedang cidera kaki)
  • Konsep foto yang terlalu ekstrem sehingga sangat sulit dilakukan jika dengan melompat
  • Faktor keamanan kalau melompat (lantai licin, memakai gaun panjang atau memakai sepatu hak tinggi)
6. Berceritalah!Buatlah foto levitasi yang mempunyai cerita, jadi tidak hanya pose terbang biasa. Semakin bercerita fotonya maka akan semakin menarik fotonya. Pakai juga aksesori yang mendukung cerita tersebut. Contoh foto levitasi yang bercerita misalnya sedang merayu pasangan, sedang kejar-kejaran, sedang membuang sampah dan lain-lain.


Asiknya Levitasi itu bisa dilakukan di mana saja, seperti di WC, pasar, sekolah, rumah, kampus atau kantor. Cobalah levitasi di tempat-tempat itu dengan cerita yang menyesuaikan lokasi. Misalnya sedang belajar klo levitasinya di sekolah.

8 Tips Memotret Panning


Panning adalah memotret dengan menggerakkan kamera searah dengan arah gerakan obyek yang ingin dibidik sehingga obyek akan tampak fokus sementara background tampak kabur. Jangan takut hanya karena ada kata ‘teknik’ diatas, berikut beberapa langkah praktis melakukan panning:



  1. Jangan gunakan tripod, untuk mengikuti arah gerakan obyek kamera harus bisa bergerak luwes
  2. Set kamera pada mode Shutter Priority (S atau Tv)
  3. Shutter speed yang digunakan untuk panning adalah antara 1/30 sampai dengan 1/8, jadi set kamera diantara angka tersebut
  4. Cari obyek bergerak yang akan dipanning (tips: pilihlah background yang berwarna-warni untuk panning sehingga hasil blur dari background makin menarik)
  5. Arahkan kamera mengikuti obyek yang bergerak dan pencet separuh tombol release untuk mengambil fokus.
  6. Usahakan tangan bergerak selembut mungkin, gerakan kejut yang mendadak bisa mengakibatkan hasil foto yang tidak menarik
  7. Saat tangan kita sudah ‘seirama’ dengan gerakan obyek, pencet tombol release untuk mengambil eksposur
  8. Makin banyak berlatih, tangan dan mata kita akan semakin terasah!
sumber : http://99photographybali.blogspot.com/search/label/TIPS%20FOTO%20PANNING