Contoh foto levitasi karya Guntur Raharjo (gunturraharjo.com)
Citizen6, Jakarta: Saat ini di kalangan anak muda Indonesia sedang
booming sebuah teknik foto yang dinamakan foto levitasi yang di populerkan oleh komunitas fotografi Levitasi Hore.
Apa itu foto levitasi? foto levitasi adalah teknik
fotografi yang membuat seseorang/sesuatu memiliki kesan seolah-olah bisa
melayang terbang tanpa menggunakan alat bantu
Nah bagaimana
caranya agar seseorang atau sesuatu tersebut terlihat terbang? Secara
umum levitasi dilakukan dengan cara melompat, tapi bukan melompat biasa.
Berikut adalah 6 tips dasar teknik foto levitasi:
1. Foto Levitasi Berbeda Dengan Foto Jump Shot (Foto Lompat)
Meskipun
hampir mirip dan menggunakan teknik yang hampir sama, foto levitasi
jika dilakukan dengan benar akan sangat terasa berbeda dengan foto jump
shot. Inti dari teknik foto levitasi adalah membuat seseorang terlihat
senatural mungkin di udara, jadi seolah-olah orang tersebut melakukan
kegiatan di udara yang biasanya dilakukan di darat.
Levitasi
merupakan gabungan teknik foto dan konsep foto sehingga semakin kuat
Konsep dari sebuah foto dan semakin kuat teknik foto maka semakin kuat
juga efek Levitasinya. Konsep foto di sini merupakan perpaduan dari pose
tubuh, ekspresi wajah, pakaian atau aksesoris yang dipakai dan
Lingkungan Sekitar.
- Pose Tubuh yang sedang jump shot biasanya
bahu terangkat, dada membusung, kaki terlipat sempurna, tangan dan kaki
bergerak bebas atau terlihat tidak natural, rambut yang berantakan.
- Ekspresi
wajah yang sedang jumps shot biasanya terlalu ceria, mulut terbuka
lebar tanpa makna, terlihat ekspresi sedang usaha melompat (muka
tertekuk misalnya).
- Pakaian/aksesoris yang sedang jump shot biasanya berantakan, aksesorisnya juga seperti tas dan Kalung terlihat tidak natural.
- Lingkungan
sekitar juga sangat mempengaruhi apakah foto ini terlihat lompat atau
terlihat terbang? Misalnya di dalam foto ada penampakan kursi atau
apapun yg membuat logika kita berpikir orang ini sedang loncat dari atas
kursi, maka efek levitasinya akan berkurang.
Untuk teknik foto
sendiri sebenarnya sangat sederhana, secara umum hanya mengandalkan
speed tinggi (minimal 1/250) dan pengambilan sudut secara
low angle
(memotret dari bawah) selain itu diperlukan juga cahaya yang cukup
terang agar obyek foto tidak nge-blur. Karena sederhana teknik foto
levitasi ini hampir dapat diterapkan pada semua jenis kamera termasuk
kamera seluler dan kamera saku.

Filosofi
foto levitasi adalah anti gravitasi, jadi seolah-olah orang tersebut
bisa melayang tanpa usaha seperti Superman. Sehingga jika adegan di foto
adalah orang terpental hal itu bukan merupakan levitasi karena dia
terbang akibat di dorong (terpental) bukan karena memang bisa terbang
karena bisa anti gravitasi.
2. Foto Levitasi Tidak Asal Lompat
Pada
contoh foto di tips 1 terlihat pose badan sangat mempengaruhi apakah
ini termasuk Levitasi atau termasuk Jump Shot, agar tidak terlihat Jump
Shot pose lompatnya pun harus ditentukan dahulu sebelum lompat agar pas
di udara tidak terlalu banyak bergerak sehingga membuat anggota tubuh
jadi nge-blur. Jadi sebelum lompat kita membayangkan dahulu di foto
levitasi tesebut mau ada adegan apa? nanti pose tubuhnya yang akan
menyesuaikan.
Secara logika kaki yang terlihat terlalu menekuk
atau terlihat pose kurang natural mengesankan orang itu sedang melompat
sehingga diperlukan panduan bagaimana menekuk kaki yang benar agar
terlihat levitasi.
3. Motretlah Dari Bawah (Low Angle)
Karena
teknik foto levitasi umumnya dilakukan dengan cara melompat dan tidak
semua orang bisa melompat tinggi, sebaiknya si fotografer memotret dari
bawah
(low angle) hal ini akan membuat si model tampak terbang
tinggi dan juga membuat terlihat pisah dengan permukaan tanah sehingga
efek levitasinya akan semakin terasa.
Berikut adalah perbedaan foto levitasi yang dipotret dari atas
(high angle) dan dari bawah
(low angle),
terlihat kalau motretnya dari bawah model tampak terbang tinggi dan
pisah dengan permukaan tanah sehingga efek levitasinya semakin terasa.
4. Motretlah Ketika Model Naik Ke Atas
Ada
beberapa tahap ketika seseorang melompat, 1) Naik ke atas, 2) Berhenti
sejenak di udara ketika titik puncak (hovering) dan 3) Turun ke bawah.
- Tahap
yang paling ideal untuk foto levitasi adalah ketika model naik ke atas,
karena pada tahap ini rambut model cenderung rapi, baju pun juga masih
terlihat rapi.
- Ketika model di tahap hovering, rambut dan pakaian akan cenderung menggelembung akibat efek aksi reaksi gravitasi sehingga akan terlihat kurang natural.
- Ketika
model di tahap jatuh ke bawah maka rambut dan pakaian akan berantakan
naik ke atas karena ketiup angin sehingga efek levitasinya kurang
terasa.
Sebagai pelengkap, agar rambut dan pakaian tidak mudah
berantakan, bisa dipakai penjepit kertas untuk menjepit rok atau baju
dan menggunakan gel atau
hairspray atau pakai topi agar rambut tidak mudah berantakan.
5. Foto Levitasi dengan Rekayasa Digital
Di
komunitas Levitasi Hore, diperbolehkan menghasilkan foto levitasi
dengan kamera apapun dan dengan cara apapun, salah satunya dengan cara
rekayasa digital
(Photoshop Trick). Di teknik ini, model
berlevitasi tidak dengan melompat, tapi dengan menggunakan alat bantu
seperti kursi, meja atau alas lain untuk menopang tubuh sambil berpose
seolah-olah sedang levitasi kemudian di komputer alat bantu tersebut di
hilangkan dengan
software pengolah gambar seperti Photoshop. Karena itulah disebut Photoshoptrick.
Teknik ini sangat berguna untuk beberapa kondisi:
- Model punya keterbatasan untuk melompat (berat badan berlebih atau sedang cidera kaki)
- Konsep foto yang terlalu ekstrem sehingga sangat sulit dilakukan jika dengan melompat
- Faktor keamanan kalau melompat (lantai licin, memakai gaun panjang atau memakai sepatu hak tinggi)
6. Berceritalah!Buatlah
foto levitasi yang mempunyai cerita, jadi tidak hanya pose terbang
biasa. Semakin bercerita fotonya maka akan semakin menarik fotonya.
Pakai juga aksesori yang mendukung cerita tersebut. Contoh foto levitasi
yang bercerita misalnya sedang merayu pasangan, sedang kejar-kejaran,
sedang membuang sampah dan lain-lain.
Asiknya
Levitasi itu bisa dilakukan di mana saja, seperti di WC, pasar,
sekolah, rumah, kampus atau kantor. Cobalah levitasi di tempat-tempat
itu dengan cerita yang menyesuaikan lokasi. Misalnya sedang belajar klo
levitasinya di sekolah.